Senin, 14 September 2015

lapaoran praktikum Dasar Dasar ilmu tanah



LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR ILMU TANAH
ACARA I. PENGUKURAN KADAR LENGAS TANAH


OLEH
NAMA          : ABDUL KARIM
NIM               : JIB013004
PRODI          : TEKNIK PERTANIAN
KEL/GEL     : II/I


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2014



HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya










Mataram, 24 November 2014
Mengetahui
Asisten Praktikum                                                                        Praktikan


Duyung Haryani                                                                         Abdul Karim
NIM: CIM010137                                                                      NIM: JIB013004



BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Tanah adalah sistem lapisan kerak bumi yang tidak padu dengan ketebalan beragam yang berbeda yang terdiri dari butiran krikil kasar, pasir, tanah lempung clay, dan semua bahan lepas lainnya termasuk lapisan tanah paling atas sampai pada tanah keras. Tanah sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari sebab tanah dimanfaatkan oleh tumbuh. Tumbuhan untuk pertumbuhan selain itu sebagai tempat berpijak bagi mahluk hidup. Tanah mempunyai empat komponen utama yaitu bahan mineral, bahan organic, udara dan air tanah.
Lengas tanah yang merupakan salah satu sifat fisik tanah yang berperan penting dalam menjaga kelembaban tanah, lengas tanah menyusun dua pertiga bagian dari pori-pori tanah pada suhu kamar dan menjadi satu pertiga bagian jika suhu meningkat. Oleh karena itu perlu dilakukan praktikum kadar lengas tanah untuk mengetahui lebih lanjut tentang kadar lengas tanah.

1.2.Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kadar lengas contoh tanah kering udara dan menetapkan kadar lengas kapasitas lapang.


BAB II TINJAUAN PRAKTIKUM

Tanah adalah produk transformasi mineral dan bahan organik yang terletak dipermukaan sampai kedalam tertentu yang dipengaruhi oleh faktor genetis lingkungan yakni bahan induk, iklim. Organisme hidup, topografi dan waktu yang sangat panjang. Tanah dapat dibedakan dari ciri-ciri bahan induk asalnya, baik secara fisik kimia, biologi maupun morfologinya (Marbut, 2003).
Lengas tanah adalah air yang terdapat dalam tanah yang terikat berbagai kakas (matrik, asmosis dan kapiler) kakas ini meningkat sejalan dengan peningkatan permukaan jenis zahrah dan kerapatan, muatan elektrostatik zahrah tanah. Tegangan tengas tanah juga menentukan beberapa banyak air yang dapat diserap tumbuhan. Bagian lengas tanah yang tumbuhan mampu menyerap dinamakan air ketersediaan (Notohadi prabowo, 2006).
Kadar tengas tanah sering disebut sebagai kandungan air yang terdapat dalam pori tanah. Satuan untuk mengatakan kadar lengas tanah berupa persen berat atau persen volume. Berkaitan dengan istilah air dalam tanah, secara umum dikenal 3 jenis yaitu lengas tanah adalah air dalam bentuk campuran gas (uap air) dan cairan, air tanah yaitu air dalam bentuk cair dalam tanah sampai lapisan kedap air, air tanah yaitu lapisan air tanah kontinu yaitu berada ditanah bagian dalam (Handayani, 2009).
Tanah dengan kandungan bahan organic tinggi mempunyai kapasitas penyangga yang rendah apabila basah. Kemampuan tanah untuk menyimpan air salah satunya air hujan menentukan juga spesies apa yang tumbuh. Kadar lengas merupakan salah satu sifat fisik tanah untuk mengatasi kemampuan penyerapan air dan ketersediaan hara pada setiap jenis tanaman (Anonim, 2007).
Dalam kaitannya dengan daya penyimpanan air, tanah pasiran mempunyai daya pengikat terhadap lengas tanah yang relatif rendah karena permukaan kontak antara tanah pasiran didominasi oleh pori-pori mikro satu. Oleh karena itu, air yang jatuh ketanah pasiran akan segera mengalami perkolasi dan air kapiler akan mudah lepas karena evaporasi (Mukhid, 2010).
BAB III METODELOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis 20 November 2014 di laboraturium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

3.2. Alat dan Bahan
Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah 4 buah cawan, timbangan analitik, oven, bejana seng, papan penungku, kawat kasa, kertas label.
Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanah inseptisol.
3.3. Prosedur Kerja
A.    Kadar lengas contoh tanah kering angin
1.      Disiapkan 4 buah cawan, bejana seng dan kawat kasar
2.      Ditimbang 2 cawan kosong pada timbangan analitik
3.      Dimasukan tanah inseptisol kedalam cawan kosong kira-kira separuh penuh.
4.      Ditimbang cawan berisi tanah pada timbangan analitik
5.      Dimasukan kedalam oven cawan yang sudah ditimbang selama 24 jam dengan temperature 105oC – 110oC.
6.      Ditimbang cawan berisi tanah yang sudah di oven
7.      Dicatat hasilnya.
B.     Kadar lengas contoh Tanah Kapasitas Lapang
1.      Disiapkan bejana seng yang telah dilapisi kawat kasar dibagian bawahnya dan dimasukan kedalam lubang papan penungku
2.      Diisi bejana seng dengan tanah iseptisol sampai kurang lebih ¾ tinggi bejana seng
3.      Ditetesi air secara perlahan kedalam bejana sampai penuh
4.      Dibiarkan sampai air menetes dari bagian bawah bejana seng
5.      Diambil tanah dalam bejana seng menggunakan cawan dengan cawan terlebih dahulu ditimbang dengan timbangan analitik
6.      Ditimbang cawan berisi tanah pada timbangan analitik
7.      Dimasukna kedalam oven yang telah diatur temperaturnya selama 24 jam
8.      Dikeluarkan cawan yang sudah dioven kemudian ditimbang pada timbangan analitik
9.      Dicatat hasilnya.


BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Tabel 4.1.1 Kadar Lengas Kering Angin
Kelompok
A
B
C
KL (%)
1
15,89
30,59
29,90
4,49
2
12,68
26,74
25,14
12,82
3.a
15,94
22,90
22,68
3,26
b
14,62
22,09
21,37
10,66
4.a
15,08
23,46
22,08
19,71
b
17,62
26,13
25,22
11,97

Tabel 4.1.2 Kadar lengas kapasitas lapang
Kelompok
A
B
C
L (%)
1
16,29
28,07
22,97
76,34
2
16,82
28,45
22,91
90,96
3
18,12
30,18
24,61
85,82
4
14,50
24,95
20,06
87,94

Perhitungan
a.       Kadar lengas kering angin
Dik :    a = 12,68
            b = 26,74
            c = 25,14
Dit  KL (%)?
KL    = (b – c) : (c – a) x 100
         = (26,74 – 25,14) : (25,14 – 12,68) x 100
         = (1,6) : (12,46) x 100
         = 12,84%
b.      Kadar lengas kapasitas lapang
Dik :    a = 16, 28
            b = 28,45
            c = 22,91
Dit  KL (%)?
KL    = (b – c) : (c – a) x 100
         = (28, 45 – 22,91) : (22,91 – 16, 82) x 100
         = (5,54) : (6,09) x 100
         = 90,96%

4.2. Pembahasan
Kadar lengas tanah merupakan kemampuan tanah untuk menyimpan uap air dalam pori-porinya. Kandungan lengas tanah dipengaruhi oleh iklim, relif, kandungan bahan organic dan lempung tanah pada praktikum kali ini dilakukan dua percobaan yaitu penetapan kadar lengas contoh tanah kering angin dan kadar lengas contoh kapasitas lapang.
Percobaan pertama yaitu penetapan kadar lengas contoh tanah kering angin digunakan 6 buah cawan kosong kemudian ditimbang menggunakan timbangan analitik berat masing-masing cawan 1 = 15,89, 2=12,68, 3a=15,94, 3b=14,62, 4a=15,08, 4b=17,62. Cawan tersebut kemudian diisi dengan tanah kira-kira separuh penuh dan ditimbang kembali berat dari cawan berisi tanah 1=30,59, 2=26,74, 3a=22,90, 3b=22,09, 4a=23,46, 4b=26,13. Tanah yang digunakan adalah tanah inseptisol. Setelah ditimbang sample tersebut dimasukan kedalam oven yang sudah diatur temperaturnya 105oC – 110oC dibiarkan selama 24 jam. Sample yang sudah selesai dioven kermudian dikeluarkan dan ditimbang kembali berat sample 1=29,09, 2=25,14, 3a=22,68, 3b=21,37, 4a=15,08, 4b=25,22, semua sample yang sudah ditimbang kemudian ditentukan kadar lengas (%) menggunakan perhitungan KL(%) = (b-c : c-a) x100 diperoleh hasil pada cawan 1 kadar lengasnya 4,49%, untuk cawan 2 kadar lengasnya 12,82% cawan 3a dan 3b masing-masing 3,26% dan 10,66%, pada cawan 4a dan 4b diperoleh kadar lengas 19,71% dan 11,97%. Perbedaan kadar lengas dari hasil percobaan contoh tanah kering angin ini dipengaruhi oleh berat cawan dan dan jumlah tanah yang digunakan atau yang diisi ke dalam cawan.
Perbedaan yang kedua yaitu penentuan kadar lengas contoh kapasitas lapang untuk menentukan kadar air yang dapat diikat oleh tanah pada percaobaan digunakan 4 buah cawan, bejana seng dan kawat kasar yang berdiameter 3 – 6 mm, untuk sample tanah digunakan tanah jenis iseptisol langkah pertama dengan menyiapkan bejana seng yang dilapisi dengan kawat kasar dibagian bawah dan dimasukan kedalam lubang papan penungku, bejana seng tersebut diisi tanah inseptisol kurang lebih ¾ tinggi bejana seng kemudian secara perlahan-lahan ditetesi air sampai tnaah penuh dengan air, diamati sampai air menetes dari bagian bawah bejana seng, setelah air menetes dari bagian bawah seng, disiapkan 4 buah cawan yang kemudian ditimbang pada timbangan analitik berat masing-masing cawan 1= 16,29, 2= 16,82, 3=18,12 dan 4= 14,50, cawan tersebut digunakan untuk mengambil sample tanah yang ada pada bejana seng. Setelah tanah terisi kedalam cawan kemudian cana ditimbang kembali, masing-masing berat cawan yang sudah diisi dengan tanah adalah 1=28,07, 2=28,45, 3=30,8 dan 4=24,95, sample yang sudah ditimbang kemudian di masukan kedalam oven selama 24 jam dengan temperature 105oC-110oC. setelah di oven sample ditimbang pada timbangan analitik, berat sample 1=22,97, 2=22,91, 3=24,61 dan sample 4=20,06, semua sample yang sudah ditimbang kemudian dihitung kadar lengas kapasitas lapang dengan menggunakan perhitungan (b-c) : (c-a) x100 diperoleh hasil pada canan 1=76,34%, cawan 2=90,96%, cawan 3=85,82%, dan cawan 4=87,94%. Adanya perbedaan kadar lengas yang terjadi pada sample dipengaruhi oleh tempat pengambilan sample seperti ada yang mengambil sample dipermukaan, ditengah, dan dibawah pada bejana, kekuatan tanah dalam mengikat air dan struktur tanah serta kelembaban tanah.


BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1.      Kadar lengas tanah merupakan kemampuan tanah dalam menyimpan uap air dalam pori-porinya
2.      Kadar lengas tanah pada contoh kering angin pada kelompok 1=4,49%, 2=12,82%, 3a=3,26%, 3b=10,66%, 4a=19,71% dan 4b=11,97%, perbedaan kadar lengas dipengaruhi oleh besar, berat cawan dan jumlah tanah pada cawan.
3.      Kadar lengas tanah pada kapasitas tanah mengalami perbedaan pada kelompok 1=76,34, 2=90,96, 3=85,82, 4=87,44. Kadar lengas terbesar pada cawan kelompok 2. Perbedaan kadar lengas dipengaruhi kelembaban, posisi pengambilan sample serta kekuatan tanah dalam mengikat air.

5.2.Saran
Untuk praktikum selanjutnya alat dan bahan lebih lengkap agar praktikan bias melakukan percobaan dengan maksimal


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2007. Kadar Lengas Tanah. http://semangatgoes.blogspot.com.Diakses minggu 23 November 2014.
Hadayani, 2009. Mengetahui kesuburan Tanah Vs Pemupukan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Marbut, 2002. Ilmu Tanah. Bhatera Karya Aksara. Jakarta
Mukhid, 2010. Pengenalan Tanah. http:// dasar-dasar ilmu tanah. blogspot.com/2008. Diakses Minggu 23 November 2014.
Notohadi Paribowo. T, 2006. Pengantar Ilmu Tanah. Rineka Cipta. Jakarta



HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN INI DISUSUN SEBAGAI SYARAT UNTUK MENGIKUTI PRAKTIKUM SELANJUTNYA










MATARAM, 24 NOVEMBER 2014
MENGETAHUI
ASISTEN PRAKTIKUM                                                            PRAKTIKAN


DUYUNG HARYANI                                                           ABDUL KARIM
CIM010137                                                                                  JIB013004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar