LAPORAN
PRAKTIKUM
DASAR-DASAR
ILMU TANAH
ACARA
IV DAN V. WARNA TANAH DAN KEMASAMAN TANAH

OLEH
NAMA
: ABDUL KARIM
NIM
: JIB013004
PRODI
: TEKNIK PERTANIAN
KEL/GEL
: II/I
FAKULTAS
TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS
MATARAM
2014
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini disusun
sebagai syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya
Mataram, Desember 2014
Mengetahui
Co. Ass Praktikum Praktikan
Ahyar
Rosidi Abdul
Karim
NIM: CIM009011 NIM:
JIB013004
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Indonesia terdiri dari banyak pulau dan merupkan
Negara agraris yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Para petani
mempu menghasilkan berbagai macam hasil pertanian yang berbeda setiap
daerahnya. Perbedaan hasil pertanian ini dipengaruhi oleh keadaan tanah di
daerah itu sendiri seperti warna dan PH tanah.
Warna tanah merupakan sifat tanah yang perlu
diketahui karena dapat dijadikan petunjuk untuk sifat-sifat tanah. tanah
berwarna gelap kaya dengan unsur hara, warna kelabu menunjukan tanah-tanah
mengalami pelapukan sedangkan warna kelabu menunjukan pengaruh air. PH tanah
itu adalah sifat tanah yang mengandung ion-ion terlarut yang merupakan hara
tanaman.
PH tanah sangat beragam dan mempengaruhi pertumbuhan
tanaman. PH tanah yang netral terletak pada kisaran 6 sampai 7 dengan
mengetahui PH tanah maka akan mudah menentukan unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman. Dengan mengetahui warna tanah dan PH yang terkandung maka akan
meningkatkan produktifitas hasil pertanian. Dari uraian diatas sangat perlu
dilakukan praktikum warna dan kemasaman tanah untuk mengetahui kandungan hara
di dalam tanah.
1.2.Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengatahui cara menentukan warna tanah dan mengukur PH tanah actual dan
potensial.
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
Warna tanah merupakan sifat morfologi yang bersifat
nyata dan mudah dikenali. Warna tanah dapat digunakan sebagai petunjuk
sifat-sifat tanah seperti kandungan bahan organic. Kondisi drainase airase
serta menggunakan warna tanah dalam mengklasifikasikan tanah dan menarikan
perbedaan horigon-horizon dalam tanah (Hakim, dkk, 1996).
Warna tanah dapat ditentukan dengan buku warna
standar dari munsell soil cocor chart. Meliputi penentuan warna dasar. Warna
bidang dan warna humus. Tanah dengan drainase yang terhambat biasanya banyak
mengandung bahan organic pada lapisan atas sehingga berwarna gelap. Tanah
begitu bahwa memiliki sedikit bahwa organic sehingga berwarna klabu muda. Bila
drainase agak baik air dan suhu menguntungkan untuk pristiwa kimia besi (Fe)
dalam tanah teroksidasi, sehingga menjadi senyawa yang berwarna merah muda dan
kuning (Arief, 1994)
Intensitas warna tanah dipengaruhi tiga factor
berikut (1) jenis mineral dan jumlahnya, (2) kandungan bahan organic, (3) kadar
air tanah dan tingkat hidratasi. Tanah yang mendangdung mineral, kocelin,
kapur, kuarsa dapat menyebabkan warna putih pada tanah. jenis mineral fildspat
menyebabkan beragam warna mulai dari putih sampai merah. Hematite dapat
menyebabkan warna tanah menjadi merah tua makin tinggi kandungan bahan-bahan
organic makin gelap warna tanah dan sebaliknya makin sedikit kandungan bahan
organic tanah akan Nampak makin terang. Tanah dengan kadar air yang lebih
tinggi atau lebih lembab hingga basar menyebabkan warna tanah menjadi gelap.
Sedangkan tingkat hidrasi berkaitan dengan kedudukan terhadap permukaan air
tanah yang ternyata mengarah ke warna reduksi yaitu warna kelabu hijau (madjid,
2009).
Pengamatan warna tanah indra menunjukan warna tanah
yang bervariasi, menggambarkan petunjuk tentang sifat-sifat tanah. sifat tanah
yang berkaitan dengan warna tanah kandungan bahan organic kondisi drainase, dan
serasi. Warna tanah digunakan dalam menentukan klasifikasi tanah dan mencirikan
perbedaan horizon-horizon tanah atas dasar warnanya yang muncul sebagai akibat
gaya-gaya aktif dalam proses pembentukan tanah. warna juga sangat dipengaruhi
oleh kadar lengas tanah (Tan, 1995).
Efek komponen-komponen terhadap warna campuran
secara langsung proprosonal terhadap permukaan tanah yang setara dengan luas permukaan
spesifik dikali proporsi volumetric masing-masing terhadap tanah yang bermakna
materi kolodjial. Mempunyai dampak besar terhadap warna tanah misalnya humus
dengan besi secara jelas menentukan warna tanah, besi oksida berwarna murah,
coklat karatan atau kuning tergantung drajat hdrasinya (Notohadi prawiro,
2000).
Reaksi tanah merupakan salah satu sifat kimia dari
tanah yang mencakup berbagai unsur dan senyawa-senyawa kimia yang lengkap.
Reaksi tanah menunjukkan tentang keadaan atau status kimia yang merupakan
factor yang mempengaruhi proses-proses biologis seperti pertumbuhan tanaman.
Reaksi atau PH yang ekstrim berarti menunjukkan keadaan kimia tanah yang dapat
disebutkan proses biologisnya terganggu (Rahmadi, 2011).
Larutan tanah adalah air tanah yang mengadung
ion-ion terlarut yang merupakan hara bagi tanaman konsentrasi, ion-ion terlalu
sangat beragam dan tergantung pada jumlah ion yang terlarut dalam jumlah bahan
pelarut. Pada musim kemarau dimana air banyak menguap. Maka konsentrasi garam
akan berubah drastis yang akan mempengaruhi pertumbuhan dari sautu tanaman
(Hakim, 1986).
Nilai PH tanah dipengaruhi oelh sifat misel dan
macam katron yang terserap semakin kecil kejenuhan busa, maka semakin masam
tanah tersebut dan PHnya semakin rendah. Sifat misel yang berbeda dalam
mendisoiasikan ion H beda waktu kejenuhan biasanya sama dengan koloid yang
mengandung Na lebih tinggi yang mempunyai kejenuhan basa yang sama (Pairunan,
1985)
PH tanah adalah logaritma dari konsentrasi ion H+
didalam tanah, hal ini dapat dilihat pada persamaan PH = 109 (H+),
dilihat dari PHnya lebih besar dari 7 dan bersifat netral. Apabila PHnya antara
6 – 7 atau dibawah 7 maka tanah akan bersifat basa (Hanafiah, 1997).
PH tanah sangat berpengaruh terhadap perkembangan
dan pertumbuhan tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh
langsung yaitu tersedianya unsur-unsur hara tertentu dan adanya racun. Kisaran
PH tanah mineral biasanya anatara 3,5 samapai 10 ml atau lebih. Sebaliknya
untuk tanah gembur PH tanah dapat berkurang dari 3,0. Alkalis dapat menunjukan
PH lebih dari 3,6. Kebanyakn PH tanah telorema pada yang ekstrim rendah atau
tinggi, asalkan tanah mempunayi persediaan hara yang cukup bagi pertumbuhan
suatu tanaman. (Sarwono, 2003).
BAB
III METODELOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis 11
Desember 2014 dilaboraturium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1.
Alat
Adapun alat yang
digunakan pada praktikum ini adalah buku Munsell soil colour chart, botol
kocok, timbangan analiktik, PH meter.
3.2.2.
Bahan
Adapun bahan yang
digunakan pada praktikum ini adalah tanah kering angin, tanah entisol, aquades,
pelarut (Kcl).
3.3. Prosedur Kerja
3.3.1.
Penentuan
warna tanah
1.
Diambil
tanah initisol dengan berbagai ukuran dan warna dengan permukaan yang asli
2.
Dibandingkan
warna tanah dengan warna yang pada buku Munsell
3.
Dicatat
Hue, Value, dan Kroma pada table pengamatan
4.
Dilakukan
pengamatan serupa sebanyak 3 kali
3.3.2.
Kadar
lengas contoh Tanah Kapasitas Lapang
1.
Disiapkan
tabung kocok
2.
Ditimbang
contoh tanah kering angin sebanyak 5 gr dan dimasukan kedalam botol kocok
3.
Ditambahkan
10 ml aquades kedalam botol kocok berisi tanah
4.
Dikocok
selama 5 menit sampai semua tercampur dan larut
5.
Diamkan
sampai tanah mengendap
6.
Diukur
PH tanah dengan PH meter/ PH Stick
7.
Dicatat
hasil pada table pengamatan
3.3.3.
Mengukur
PH tanah Potensial
1.
Disiapkan
tabung kocok
2.
Ditimbang
contoh tanah kering angin sebanyak 5 gr dan dimasukan kedalam botol kocok
3.
Ditambahkan
10 ml Kcl kedalam botol kocok berisi tanah
4.
Dikocok
selama 5 menit sampai semua tercampur dan larut
5.
Diamkan
selama beberapa menit sampai tanah mengendap
6.
Diukur
PH tanah dengan PH meter
7.
Dicatat
hasil pada table pengamatan
BAB
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Tabel. 4.1.1
Warna Tanah
Kelompok
|
Heu
|
Valeu
|
Croma
|
Warna
Tanah
|
1.
I
|
2,5
|
4
|
3
|
Coklat
kemerahan
|
II
|
7,5
|
4
|
2
|
Coklat
|
III
|
10
|
7
|
2
|
Abu
terang
|
2.
I
|
5
|
4
|
4
|
Coklat
kemerahan
|
II
|
2,5
|
6
|
2
|
Pink
Keabu-abuan
|
III
|
7,5
|
3
|
2
|
Merah
gelap
|
Tabel 4.1.2 PH
Tanah actual
Kelompok
|
Drajak
ke asaman tanah (Actual)
|
I
|
6
|
II
|
6
|
III
|
6
|
IV
|
6
|
Tabel 4.1.3 PH
Tanah Potensial
Kelompok
|
Drajak
ke asaman tanah (Potensial)
|
I
|
6,7
|
II
|
6,7
|
III
|
6,81
|
IV
|
6,81
|
4.2.Pembahasan
Warna tanah merupakan gabungan berbagai warna
komponen penyusun tanah. warna tanah berhubungan langsung secara proposional
dari total campuran warna yang dipantulkan permukaan tanah. warna sangat
ditentukan oleh permukaan spesifik tanah makin luar permukaan spesifik makin
dominan menentukan warna tanah. sehingga warna butir koloid tanah (koloid
organic dan anorganik) yang memiliki luar permukaan spesifik yang sangat luas
sehingga mempengaruhi warna tanah.
PH tanah adalah logaritma dari konsentrasi ion H+
didalam tanah. skala PH tanah diperoleh dengan pedoman pada air murni yang mempunyai
kadar hydrogen yaitu PH = 7. Pada praktikum kali ini akan dilkukan percobaan
penentuan warna tanah dan penentuan PH tanah.
Percobaan penentuan warna tanah digunakan jenis
tanah entisol dengan menggunakan indra pengelihatan dilakukan pengamatan dengan
mencocokan warna tanah pada buku munsell soil color chart. Dari hasil pengamtan
diperoleh pada smple tanah 1 dihasilkan nilai Heu 2,5 YR, Valeu = 4, Croma 3
dengan warna coklat kemerahan ini menunjukan tanah tersebut berdrainase baik,
mengadung besi dan dalam proses pembentukan tanah atau pelapukan berlanjut.
Sample yang kedua didapat nilai Heu = 7,5, value = 4 dan croma = 2 dengan warna
coklat yang menunjukan jenis tanah ini berdrainase baik yang memungkinkan
mengandung kuarsa kapur dan tingkat pelapukan semakin berlanjut. Pada sample
ketiga diperoleh nilai Heu = 10, Valeu = 7 dan croma = 2 dengan warna abu
terangyang menunjukan bahwa tanah tersebut kekurangan bahan organic atau
berdrainase buruk dengan tingkat perkembang tanah menurun dengan horizon pencucian.
Untuk hasil pengamatan pada sample selanjutnya diperoleh hasil nilai Heu = 2,5,
Valeu = 6, Croma = 2 dengan warna pink keabu-abuan ini menunjukan tanah
tersebut mengandung sedikit bahan organic dengan drainase yang buruk dan
menunjukan warna yang dipantulkan cukup tinggi ditunjukan dengan nilai valeunya
sample yang terakhir dengan nilai Hue = 7,5, Croma = 2, Valeu = 3, dengan warna
merah gelap, tanah ini termasuk tanah yang mengandung bahan organic tinggi
karena Fc dalam keadaan oksidasi dengan tingkat pelapukan yang semakin lanjut.
Percobaan kedua yaitu penentuan PH tanah actual
menggunakan aquader dan tanah potensial menggunakan Kcl. Percobaan yang pertama
yaitu menggunakan H20 yang dilarutkan dalam gelar pengocok yang
kemudian didapat hasil rata-rata PH yang diperoleh adalah PH = 6 yang bersifat
sedikit masam, tanah ini tergolong tanah yang relative kaya akan hara karena
mempunyai cadangan sumber hara yang tinggi dengan kapasitas tukar ration yang
tinggi dan PH netral alkali. Untuk percobaan penentuan PH tanah potensial
diperoleh hasil setelah ditambah Kcl yaitu PH tanah berada dalam PH netral
yaitu antara 6,7 sampai 6,81 yang termasuk dalam PH netral termasuk tanah yang
kaya akan unsur hara dan termasuk tanah yang kaya akan unsur hara dan termasuk
tanah yang subur karena cenderung tumbuhan cepat tumbuh pada PH netral antara 6
– 7.
Berdasarkan hasil pengamatan PH tanah berbeda-beda
menurut perbandingan tanah dan airnya. Sesuai dengan pendapat (pairunan, 1987)
yang menyatakan bahwa pemberian air yang berbeda-beda pada suatu jenis tanah
akan memberikan pengaruh yang besar terhadap nilai PH suatu tanah.
Beberapa tumbuhan dapat tumbuh pada PH tertentu
seperti kacang tanah tumbuh dengan baik pada PH 5,3 hingga 6,6, kedelai tumbuh
dengan baik pada kisaran PH tanah yaitu 6,0 sampai 7,0 yang termasuk PH netral.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi keamsaman tanah yaitu pencucian
basa-basa, kenejuhan basa, sifat misell dan macam ration yang terserap.
BAB
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan
pembahasan dapat ditarik kesimpulan
1.
Penentuan
warna tanah dilakukan dengan mencocokan warna tanah pada buku munsell soil
color chart
2.
Warna
tanah berbeda-beda setiap lapisan disebabkan luas permukaan yang spesifik
semakin gelap warnanya semakin banyak mengandung bahan organic dan mengikat
unsur hara
3.
PH
pada pengujian tanah actual sebesar 6 dan PH pada pengujian tanah potensial
sebesar 6,7 dan termasuk pada PH netral
4.
Pada
PH optimum yaitu 6 sampai 7 tanah mengikat unsur hara dan bahan organic dengan
kuat
5.
Factor
yang mempengaruhi PH tanah adalah pencucian basa-basa, kejenuhan basa, sifat
misell dan macam kation yang terserap.
5.2.Saran
Untuk praktikum selanjutnya laboraturium lebih dirapikan
lagi dan dibersihkan agar praktikan nyaman dalam praktikum dan dapat bekerja
secara maksimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Arief, Saefudin. 1994. Ilmu
Tanah Pertanian. Pustaka Buana Bandung
Hakim, Nurhajati 1996. Dasar-Dasar
Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung
Hanafiah, Kemas Ali,
2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT Rajagrafindo. Jakarta
Madjid, Abdul,
2009. Sifat Fisika Tanah. Bahan Kuliah online. Fakultas Pertanaian.
Yogyakarta.
Notohadiprawiro,
2000. Tanah dan Lingkungan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Pairuna A, K, L.
Nuneke, Arifin, Solo. 1997. Dasar-dasar ilmu Tanah. Akademika Presindo.
Jakarta
Tan. Kim. 1991.
Dasar-dasar Kimia Tanah dan Lingkungan. Balai penelitian The dan Kina. Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar